๐Ÿช„ Ridho Dengan Ujian Allah

Sabaradalah ridho atau menerima dan menahan diri dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu ujian, menjalani ketaatan dan juga sabar dalam hal meninggalkan kemaksiatan. Karena sejatinya semua itu terjadi atas kehendak dari ALLAH Subhana Hu Wataala. SyaikhAs Sa'di menjelaskan terkait ayat tersebut bahwa Allah akan membalas dengan kebaikan di dunia maupun di akhirat bagi orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan keridhaan Allah dalam semua keadaannya. Allah ta'ala akan memberikan kelapangan dan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Dan sebaliknya, orang yang tidak Olehkarena itu, peristiwa apapun yang terjadi di dalam hidup kita, marilah kita hadapi dengan ridho : terima dengan lapang dada, tanpa berkeluh kesah dan yakini bahwa segala yang terjadi ada dalam kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ridha adalah sikap terbaik agar ujian tersebut berbuah berkah bagi kita. Alah Subhanahu Wa Ta'ala Kitaharus ridho Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita. Kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ุฅู† ุนุธู… ุงู„ุฌุฒุงุก ู…ุน ุนุธู… ุงู„ุจู„ุงุก ูˆุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุฅุฐุง ุฃุญุจ ู‚ูˆู…ุง ุงุจุชู„ุงู‡ู…ุŒ ูู…ู† ุฑุถูŠ ูู„ู‡ ุงู„ุฑุถู‰ ูˆู…ู† ุณุฎุท ูู„ู‡ ุงู„ุณุฎุท Olehkarena itu, jika kita ridha dengan (semua bentuk) ujian Allah, maka dalam posisi apapun kita akan tetap 'hidup secara proporsional'. Dalam ber-Islam, kita menjadi pribadi yang berimbang. Jika sedang mendapat ujian berupa kenikmatan, kita bersyukur. Dan, jika sedang diuji dengan musibah (sesuatu yang tidak kita inginkan), kita bersabar. SesungguhnyaAllah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS Al - An'am : 141). Artinya : "Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam". (QS. QAF : 9). Artinya : "Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah Untukitu kata Habib Abdurrahman apapun yang terjadi, maka kita harus bersikap ridho. "Allah telah memberikan wahyu kepada Nabi Musa 'alaihissasalam: "Wahai Musa, siapa yang tidak ridha dengan keputusan-Ku, tidak sabar dengan ujian-Ku, dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Ku, maka hendaklah ia pergi dari bumiku dan langiku, dan hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku." AhmadBaha'uddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah mengatakan pentingnya ridho dengan ketetapan Allah. Mudah bahagia dan ceria sekalipun dengan hal-hal sederhana. Beliau mengutip ayat Alquran QS Yunus: ayat 62 yaitu Ingatlah sesungguhnya para Wali Wali Allah tidak takut dan tidak bersedih hati. RidhoAtas Ketentuan Allah "Tidak Sekalipun Nafas yang Engkau Hembuskan, Kecuali di dalamnya ada ketentuan Allah yang berlaku atas dirimu" Ini adalah kisah sedih seorang sahabat, saat cintanya kepada seoarang wanita kandas, padahal usaha dan persiapan sudah ia persiapkan betul betul sebelumnya, sedikit lagi. 59ahHhi. โ€” Allah Taala sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi, ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita dan kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Kebanyakan yang menggelincirkan kaki manusia adalah berkaitan dengan penentangan terhadap takdir, mencelanya, tidak ridha terhadapnya, mengeluh dan menyandarkan kezhaliman kepadanya. Jika suatu saat rezekinya seret, dia akan berkata, โ€Ini adalah bentuk kezhaliman. Dan, adakah orang lain yang lebih baik dariku ? โ€ Jika dia melihat orang-orang pergi mencari rezeki lalu sukses, dia akan berteriak,โ€Duhai seandainya aku seperti mereka, niscaya aku akan mengalami kesuksesan yang gemilang!โ€ Sayangnya, tabiat ini paling banyak tergambar dari sebagian kaum perempuan. Padahal amalan akidah tersebut diharamkan Allah Taโ€™ala, karena mereka tidak ridha dengan qadha ketentuan Allah. Dia beriman terhadap takdir yang baik, sedang terhadap takdir yang buruk, dia mengingkarinya. Dia rela dengan takdir yang manis dan menggerutu terhadap takdir yang pahit. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuโ€™anhu diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู„ุงูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุนูŽุจู’ุฏูŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุฎู’ุทูุฆูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุฎู’ุทูŽุฃูŽู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุตููŠุจูŽู‡ู โ€œSeorang hamba tidak dikatakan beriman sampai beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. Dan, hingga dia mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpanya, maka tidak akan pernah meleset, dan apa yang tidak ditakdirkan menimpanya, maka tidak pernah akan menimpa Shahih Sunan at-Tirmidzi. Dinukil dari pendapat Abdul Lathif bin HajisnAl-Ghomidi dalan kitabnya โ€œโ€œMukhalafaat Nisaiyyahโ€, 100 Mukhalafah Taqaโ€™u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syarโ€™iyyahโ€ diuraikan, sebagian kaum perempuan meremehkan tentang dosa mencela takdir tersebut. Jika dia melihat ada seseorang tiba-tiba mendapatkan berbagai kenikmatan dunia, dia menganggap tidak ada hikmah dalam pemberian Allah tersebut. Lantas dia berkata, โ€œSesungguhnya Allah telah memberikan kepada seseorang yang tidak berhak mendapatkannya. โ€œ Di atas inilah dia berjalan, selalu dalam keadaan mengeluh, terus menerus mencela takdir Allah. โ€œBahkan bisa jadi, dia akan mengatakan bahwa tidak ada hikmah dan rahmat dalam ketentuan-Nya. Jika ia mau beriman dan menginstropeksi dirinya, memperhatikan pemahamannya, bersabar dan selalu mengharap pahala darinya, maka hal itu tentu lebih baik baginya, baik cepat maupun lambat,โ€jelas Al-Ghomidi. Dari Zaid bin Tsabit diriwayatkan bahwa ia berkata aku pernah mendengar Rasulullah bersabda ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูŽุฐู‘ูŽุจูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุณูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุฃูŽุฑู’ุถูู‡ู ุนูŽุฐู‘ูŽุจูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุบูŽูŠู’ุฑู ุธูŽุงู„ูู…ู ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฑูŽุญูู…ูŽู‡ูู…ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุชูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู‡ูู…ู’ ุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ู’ุชูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฃูุญูุฏู ุฐูŽู‡ูŽุจู‹ุง ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุง ู‚ูŽุจูู„ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุŒ ูˆูŽุชูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽูƒูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุฎู’ุทูุฆูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุฎู’ุทูŽุฃูŽูƒูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุตููŠุจูŽูƒูŽ ุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ู…ูุชู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุบูŽูŠู’ุฑู ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ูŽุฏูŽุฎูŽู„ู’ุชูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูŽ โ€œSekiranya Allah menghendaki untuk mengazab para penduduk langit dan bumi, niscaya Dia akan mengazab mereka, dan itu bukanlah bentuk kezhaliman Allah kepada mereka. Dan, sekiranya Dia memberi rahmat kepada mereka, niscaya rahmat-Nya lebih baik bagi mereka daripada amal mereka sendiri. Jika engkau memiliki emas sebesar bukit Uhud yang engkau infakkan di jalan Allah, niscaya amalamu tidak akan diterima sampai engkau mengimani takdir secara keseluruhan, dan engkau mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpamu, maka tidak pernah akan meleset dan apa yang tidak ditakdirkan manimpamu, maka tidak akan menimpamu. Jika engkau mati tidak dalam keadaan demikian pasti engkau akan masuk Neraka Shahih Sunan Abi Dawud, dan Shahih Sunan Abni Majaha Muslimah, kita ini adalah hamba Allah. Seperti budak kepada tuannya, maka apa keinginan tuannya, budak harus menurutinya. Demikianlah kita kepada Allah. Namun Allah adalah tuan yang tidak pernah berbuat zalim pada hamba-hamba-Nya. Maka kita harus ridha dengan segala ketetapan Allah. Kita harus ridho Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita. Kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุฅู† ุนุธู… ุงู„ุฌุฒุงุก ู…ุน ุนุธู… ุงู„ุจู„ุงุก ูˆุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุฅุฐุง ุฃุญุจ ู‚ูˆู…ุง ุงุจุชู„ุงู‡ู…ุŒ ูู…ู† ุฑุถูŠ ูู„ู‡ ุงู„ุฑุถู‰ ูˆู…ู† ุณุฎุท ูู„ู‡ ุงู„ุณุฎุท โ€œBesarnya ganjaran pahala tergantung pada besarnya ujian. Dan Allah jika mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridho menerima ujian maka baginya ridha. Siapa yang marah, tidak terima takdir Allah, maka baginya kemarahan.โ€ Jadi, apa yang Allah Taโ€™ala takdirkan buat kita, itu yang terbaik buat kita. Apa saja, termasuk ujian dan cobaan. Allah yang menakdirkan musibah ini, Allah juga yang akan mengembalikan kepada keadaan yang lebih baik. Ketika ditimpa musibah dan kesusahan, jangan berharap sesuatu pun dari manusia. Berharaplah kepada Allah saja. Allah yang menciptakan kita, maka Allah pasti akan memberikan rezeki kepada kita. Yakinlah, bahwa Allah Taโ€™ala tidak akan menelantarkan hamba-hamba-Nya yang Aโ€™lam.*/sumber; Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan baik dan buruk. MT. Fadhlurrahman Sabtu, 22 Februari 2020 Kajian Kitab Nashoihud Diniyyah Ustadzah Aisyah Farid BSA ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑ ุญู…ู† ุงู„ุฑ ุญูŠู… Dikajian sebelumnya, dijelaskan tentang 1 golongan yang selamat, yaitu Ahlussunah wal jamaah. Banyak ajaran-ajaran yang beredar sekarang, namun banyak dari ajaran tersebut menyimpang dari hakikatnya islam, dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Tapi mereka label nya islam. Sebagaimana telah kita belaha sebelumnya mengenai kelak Ummat Nabi Muhammad akan terpecah menjadi 73 kelompok golongan dan hanya 1 golongan yang akan selamat, yaitu ahlussunah wal jamaah . ุฑุถูŠุช ุจุงู„ู„ู‡ ุฑุจุง ูˆุจุงู„ุงุณู„ุงู… ุฏูŠู†ุง ูˆุจู…ุญู…ุฏ ู†ุจูŠุง ูˆุฑุณูˆู„ุง ูˆุจุงู„ูƒุนุจุฉ ู‚ุจู„ุฉ ูˆุจุงู„ู…ูˆู…ู†ูŠู† ุงุฎูˆุงู†ุง Kita ridho bahwa Allah sebagai Tuhan kita, Islam sebagai Agama kita, Nabi Muhammad sebagai Nabi kita, dan Kita juga ridho Al Qurโ€™an sebagai imam kita, kita juga yakin Kaโ€™bah itu sebagai kiblat kita, kita juga yakin sesama muslim adalah saudara, kami berlindung dan berlepas dari segala agama yang bertolak dengan Agama Islam, kita juga beriman oleh kitab-kitab Allah, dan kita beriman kepada Rasul-rasul yang Allah utus, dan beriman kepada malaikat, kita juga beriman kepada takdir Allah yang baik dan buruk, kita juga percaya kepada kiamat/hari akhir, apalagi yang harus kita yakini? Segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad, itu datangnya dari wahyu. Hidupkanlah kita dalam keyakinan ini, matikanlah kita dengan keyakinan ini, dan bangkitkanlah kita dengan keyakinan ini agar kita selamat. Kita harus menyandarkan diri kita kepada Al-Qurโ€™an. Apa yang Allah sampaikan, harus kita kerjakan, jika tidak bisa maka janganlah memanipulasi atau memutarbalikkan sesuai paham kita sendiri. ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah Islam Agama yang diakui oleh Allah adalah Agama Islam. Maka jangan kita membenarkan agama lain, selain Islam. Agama islam itu kitabnya 4, zabur, taurat, injil, Al Qurโ€™an. Namun kitab yang benar-benar terdahulu, bukan yang sudah dicampur-tangani tidak murni oleh manusia, yaitu penganutnya terdahulu yang menyimpang. Kita juga harus beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah SWT Kitab yang murni dibawa oleh Nabi-Nabi terdahulu. Namun penyempurna dari semua kitab adalah Al-Quran. Semua yang ada didalam Al Qurโ€™an, lengkap, sempurna, semua kisah yang ada dikitab-kitab sebelumnya dijelaskan didalam Al-Qurโ€™an. Kita juga beriman kepada malaikat. Percaya bahwa malaikat itu ada, seperti dalam sebuah hadits Nabi ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู€ู„ุงูŽุฆูู€ูƒูŽุฉูŽ ู„ูŽุชูŽุถูŽุนู ุฃูŽุฌู’ู€ู†ูุญูŽู€ุชูŽู‡ูŽุง ู„ูุทูŽุงู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุฑูุถู‹ุง ุจูู…ูŽุง ูŠูŽุตู’ู†ูŽุนู Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan Allah memiliki para malaikat yang bertebaran dimuka bumi ini, para malaikat itu mencari orang-orang yang sedang memanjatkan doa dan menyebut-nyebut nama Allah. Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan baik dan buruk. Meskipun tidak menyenangkan, kita harus ikhlas. Allah tidak akan memberikan ujian, jika kita tidak mampu melaluinya. Jika ada benda yang kita diambil. Misalnya kehilangan motor. Itu ketetapan yang tidak menyenangkan. Tetapi kita harus ikhlas. Semakin dewasa seseorang tidak mungkin ujian yang diberikan akan tetap sama denga ujian sebelumnya. Ibarat seperti Mahasiswa yang mendapat ujian anak SD. Ujian seperti ini tidak adil bukan ? Dan ujian setiap orang berbeda. Allah tidak akan memberikan ujian kecuali kita mampu untuk melewatinya. Dan setiap ujian yang Allah berikan pasti memiliki hikmah walaupun hikmahnya mungkin belum kita ketahui pada saat itu juga. Jika saja seseorang selalu mampu untuk mengambil pelajaran pada setiap kejadian yang dilaluinya, maka sebenarnya ada hikmah kebaikan yang didapat setelahnya. Misal, ada orang kehilangan motor, padahal motor tersebut adalah sumber dia untuk mencari nafkah, ditambah lagi motor tersebut masih kredit dan belum lunas. Bisa jadi, jika motor tersebut digunakan pada saat itu, mungkin saja ada hal-hal yang lebih buruk lagi akan menimpa dia kehilangan nyawa dll. Kenapa Allah tidak memberitahu bahwa takdir buruk yang menimpa seseorang itu lebih baik daripada keinginannya ?, karena Allah ingin melihat siapa yang tabah, siapa yang sabar, dan yang mau menggunakan akalnya dengan baik. Jika ada orang yang tidak percaya kiamat, berarti imannya tidak benar. Tidak ada sesuatu yang Nabi ucapkan, melainkan wahyu yang diwahyukan. Telah mencicipi nikmatnya keimanan, yaitu orang yang ridho Allah sebagai Tuhan-nya, Islam sebagai Agamanya, dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Orang yang tahu maksud dari nikmatnya keimanan, maka dalam setiap kali dia melakukan ibadah, dia akan merasakan kenikmatan dalam beribadah shalat, sedekah, tilawah dll. Barangsiapa orang yang mengucapkan disaat pagi dan petang โ€œุฑุถูŠุช ุจุงู„ู„ู‡ ุฑุจุงู‘ู‹ ูˆุจู„ุฅ ุณู„ุงู… ุฏูŠู†ุง ูˆุจู…ุญู…ุฏ ู†ุจูŠุงโ€ Siapa yang membaca doa tersebut, maka Allah akan ridho dengannya. Caramu agar ridho dengan Allah Kamu harus ridho dengan segala ketetapan Allah yang diatur untuk kita, yang akan datang kepada dirimu nanti. Hendaknya kita merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan kepada kita. Berapapun yang diberikan kepada kita, maka kita terima dengan lapang dada. ridho, menerima, dirinya dengan ketaatan kepada Allah. Dan selalu menjaga hal-hal yang segala yang Allah orang yang ikhlas dengan apa yang kita kerjakan ibadah.Menyandarkan diri kita kepada-Nya. Berapa banyak orang diluar sana, mereka tidak mengedepankan Al-Qurโ€™an, melainkan mengedepankan logikanya. Jika diberi ujian sabar, maka berlapang dada dan bersyukur. Jika kita ridho kepada Allah, kita tidak akan pernah menyandarkan diri kita kepada orang lain, kita hanya berharap kepada Allah. Kita akan menjalankan ibadah dengan senang, tidak menggerutu, malas, banyak pertanyaan. Jangan mengedepankan akal dibanding Al-Quran. Orang-orang yang mengedepankan akal akan mengeluarkan fatwa yang salah contohnya adalah โ€œJilbab adalah tradisi orang arabโ€œ. Kalimat ini dibantah oleh Ulama Habib Umar bin Hafidz bahwa Orang arab jahiliyah dulu tidak ada yang menggunakan jilbab, bahkan mereka suka menari perut yang memperlihatkan sebagian tubuh mereka. Namun, ketika islam datang, islam mengubah mereka menjadi muslimah. Jika ada orang diberi ujian, namun tidak kuat, biasanya orang tersebut menjadi kehilangan akal gila. Dan ini termasuk keadilan Allah, karena perbuatan orang tersebut tidak dicatat oleh Malaikat. Ada 3 orang yang tidak dicatat oleh malaikat walaupun berbuat sesuatu, bayi, tidur kemudian mengigau memukul orang , hilang akal gila. ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู…ู ุจุงู„ู€ุตู€ูˆุงุจ Ridho dengan Ketentuan Allah. Foto Takdir ilustrasi diri sangatlah penting dalam rangka menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di dalam kehidupan ini. Sedangkan terhadap yang telah terjadi, maka sikap yang harus kita miliki adalah ridho. Pimpinan Majelis Ta'lim dan Zikir Baitul Muhibbin Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi mengatakan, ridho terhadap apa yang akhirnya terjadi atau ridho pada hasil akhir "Yang akhirnya kita terima setelah usaha maksimal ikhtiar yang kita lakukan," kata Habib Abdurrahman melalui pesan hikmahnya kepada Republika, Senin 23/13. Habib Abdurrahman mengatakan, ridho itu adalah keterampilan mental untuk realistis menerima kenyataan. Hati menerima kenyataan, dibarengi otak dan anggota tubuh yang berikhtiar terus untuk mencapai keadaan yang lebih baik lagi. Mengapa kita harus ridho? Karena jika kita tidak ridho pun, kejadian atau hasil itu pun tetap terjadi. Untuk itu kata Habib Abdurrahman apapun yang terjadi, maka kita harus bersikap ridho. โ€œAllah telah memberikan wahyu kepada Nabi Musa 'alaihissasalam "Wahai Musa, siapa yang tidak ridha dengan keputusan-Ku, tidak sabar dengan ujian-Ku, dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Ku, maka hendaklah ia pergi dari bumiku dan langiku, dan hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku.โ€ "Terimalah takdirmu dengan Ridho," katanya.

ridho dengan ujian allah